Motorcycle.Com Latest Articles Feed

Magazine's Bike

QLINK Rave 150, Kombinasi Yamaha Mio, Skydrive Dan Honda Vario




QLINK Rave 150 adalah sebuah skutik asal China yang kini dipasarkan di Amerika Serikat (AS). Sekilas skuter matik (skutik) ini mirip dengan Honda Vario juga Yamaha Mio Soul bahkan lebih serupa dengan Suzuki Skydrive (versi modifikasi). Skutik memang sedang menjadi tren di sejumlah kota di AS. QLINK bahkan memasarkan QLINK Rave yang bermesin 50cc. Mesin 50cc digunakan biasanya bagi pemula yang mengendarai skutik seperti anak-anak dan kaum hawa karena berdasarkan undang-undang di AS sepeda motor dibawah atau sekitar 50cc tidak diharuskan menggunakan surat ijin mengemudi (SIM).

Maka dari itu QLINK semakin gencar melakukan promosi di situs jejaring sosial seperti Twitter. Nah, QLINK Rave 150 paling banyak mendapat respon. Skutik berdimensi 76, 7 inci x 27,5 inci x 55, 1 inci ini mengusung mesin 149,5 cc empat langkah single cylinder air cooled. Skutik yang memiliki jarak sumbu roda 54,7 inci ini mampu mencapai tenaga maksimum 12 hp dan maksimum torsi 10,5 Nm pada 5.500 rpm. Skutik ini dihargai US$ 2.000 atau sekitar Rp 18 jutaan.[fjsb]

Suzuki Alihkan Produksi Motor ke Indonesia


Produsen otomotif asal Jepang, Suzuki, akan mengalihkan produksi kendaraan roda dua dari Thailand ke Indonesia dan rencananya itu direalisasikan pada 2010.
"Dulu sebenarnya Suzuki mau mengembangkan (motor) di Thailand, tapi sekarang berubah ke Indonesia," kata Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), Yoshiji Terada, di Jakarta, Rabu.


Beberapa alasan yang membuat produsen otomotif Jepang ini mengalihkan produksi sepeda motor ke tanah air, yakni potensi pasar Indonesia yang besar, sumber daya alam migas dan non-migas, serta kebutuhan transportasi yang masih besar.
Selain mensuplai sepeda motor di tanah air, Suzuki saat ini mengekpor produknya ke Filipina. "Kalau sekarang ini ekspor kita baru ke Filipina dalam bentuk rakitan (completely knock down/CKD) sebanyak 10.000 per bulan".
Rencananya, Suzuki kembali akan mengekspor kendaraan roda dua ke Thailand, Vietnam, bahkan Kamboja, selain ke Filipina. Menurut Terada, komposisi suku cadang produk ekspor tersebut 90 persen masih berasal dari Indonesia.

"Pokoknya target kita ke ASEAN," tambah Terada.

Sebelumnya ia mengatakan akan menambah investasi sebesar 50 juta dolar AS untuk meningkatkan kapasitas produksi sepeda motor 40 persen di tanah air. Peningkatan kapasitas produksi sepeda motor dari 500.000 hingga 600.000 ribu unit per tahun menjadi 720.000 unit akan dilakukan di tahun 2010.
Sebagian besar investasi tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi sepeda motor jenis skutik menjadi 50 persen lebih banyak dibandingkan produksi saat ini yang mencapai 200.000 unit per tahun.
SIM juga akan meluncurkan minimal tujuh sepeda motor baru yang diantaranya skutik. Namun sebagian besar jenis yang akan diluncurkan adalah motor bebek (underbone) dan motor bertulang atas (AN)

Produsen Motor Jerman Jadikan Indonesia Basis Produksi



Produsen sepeda motor asal Jerman Sachs tertarik menjadikan Indonesia sebagai basis produksi sepeda motor untuk kawasan Asia Tenggara. Sachs menggandeng Minerva Motor Indonesia yang selama ini dikenal memproduksi motor China.

"Pasar sepeda motor di Eropa saat ini kurang menjanjikan. Justru kami melihai pertumbuhan di Asia, Amerika Selatan, dan Afrika. Untuk Asia Tenggara kami memilih Indonesia untuk dijadikan basis produksi," ungkap Harmuth Hulm, Direktur Sachs Farhzeug Und Motorentechnic Gmbh usai peluncuran sepeda motor MadAss 125 di hotel Borobudur Jakarta Pusat, Selengkapnya....

PT TVS Motor Company Indonesia



PT TVS Motor Company Indonesia merupakan pusat produksi TVS Motor Company India untuk kawasan Asia Tenggara. TVS mendirikan pabrik sebagai fasilitas produksi yang lengkap, terdiri dari perakitan mesin, perakitan sepeda motor, pengujian dan pengecatan di atas lahan seluas 40 HA di Kawasan Industri Suryacipta City di Karawang Jawa Barat, dengan kapasitas produksi terpasang 300.000 unit sepeda motor.

Pabrik TVS adalah sebuah pabrik manufaktur yang beroperasi secara lengkap dan utuh dan dilengkapi riset dan pengembangan dalam negeri yang luas. TVS bertekad untuk memproduksi produk berkualitas kelas dunia, dari pabriknya di Indonesia. Investasi pads tahap pertama adalah sebesar 50 juta Dolar Amerika. Hingga tahun kedua ini, total investadi telah ditambahkan sebanyak 40 juta Dolar Amerika

vipros-x-motor-bebek-buatan-yogyakarta


PT Mega Andalan Motor Indonesia (MAMI) meluncurkan Vipros X dari Yogyakarta dalam dua versi yaitu Vipros 100 dan Vipros X 125. Mardyson, kepala marketing PT MAMI mengatakan keduanya mengandung 80% komponen lokal, tapi hanya mesin yang didatangkan dari Zongzhen, China.

“Dengan lebih lanjut bahwa blok kiri dan kanan diproduksi sendiri, dan sekarang ini, diproduksi sebanyak 75 unit. Rencananya, per bulan akan diproduksi sebanyak 500 sampai 750 unit,” ujar Mardyson.

Jika motor tersebut sudah di tes jalan. Pasti hasilnya, Bisa bersaing dengan produk lain. Hentakan mesin terasa dan bisa diandalkan di jalanan menanjak. kedua motor tersebut mengusung sistem pengapian CDI dan kapasitas tangki 4 liter,” ungkap Arif Budiman, bagian teknisinya.

Motor X 125 tersebut memiliki dimensinya, yaitu panjang (1.910 mm), lebar (690 mm) dan tinggi (1.100 mm), sedangkan jarak sumbu roda 1.240 mm. Arif menjelaskan, motor X 125 bisa mengeluarkan tenaga maksimum 6,3 kW pada 8.000 rpm. Begitu juga sama pada dimensi Vipros 100, hanya beda pada tenaga yang 5 kW di kitiran 8.000 rpm.

Mardyson berharap kedua produk tersebut bisa diterima oleh masyarakat Indonesia. Hanya, untuk sekarang ini, pemasarannya baru sebatas Yogyakarta dan Jawa Tengah. Motor Vipros tersebut mirip dengan Supra X 125 R, hanya mesinnya yang berbeda.

Motor Produk DN Mulai Kuasai Pasar



MOTOR-Tak hanya motor produksi luar negeri yang diminati masyarakat, namun kendaraan produksi dalam negeri seperti tak mau kalah. Hanya saja, penjajakan pasar mereka lebih banyak di daerah.
Salah satu motor produksi Indonesia tepatnya Malang yang memproduksi kendaraan lisensi Korea, Happy Motor, mengalami peningkatan penjualan setiap tahunnya.

Kontribusi penjualan di level daerah mencapai 80 persen dari total penjualan.
Kepala Cabang CV Happy Palembang Motor Wagimin melalui sales Rita menjelaskan, hingga saat ini pihaknya masih tetap memfokuskan penjualan ke luar kota. Hal itu dilakukan selain masih ketatnya persaingan di dalam kota juga karena pangsa pasar sepeda motor yang ditawarkan lebih ditunjukan untuk kalangan menengah.
“Sama seperti dulu, kami masih lebih gencar ke daerah-daerah. Selama ini kontribusi penjualan dari daerah sudah cukup tinggi, atau 80 persen dari total penjualan kami,“ ujarnya, kemarin.
Dijelaskannya daerah yang menjadi sasaran penjualan utamanya merupakan daerah yang masyarakatnya banyak bermata pencaharian dibidang perkebunan dan pertanian seperti Ogan Ilir, Pangkalan Balai, Betung, Prabumulih, Lempuing OKI serta daerah lainnya. Harga komoditi perkebunan yang akhir-akhir ini meningkat memacu minat masyarakat untuk membeli motor.
Memasarkan sepeda motor non Jepang, sambung Rita bukan pekerjaan gampang. Karena image yang sudah melekat di masyarakat menyatakan kualitas motor non jepang tidak baik dan mudah rusak. “Ini sebenarnya yang menjadi kendala utama kami, selain promosi yang memang agak kurang, “paparnya.
Disinggung total penjualan selama pertengahan semester kedua ini, ia mengaku cukup baik namun memang angkanya tidak terlalu signifikan. ”Setiap bulan penjualan rata-rata sebanyak 40-50 unit, ” ujarnya.
Dijelaskannya, saat ini Happy motor dipasarkan dalam 7 type, yaitu empat bebek dan dua sport. Sejauh ini yang masih didominasi adalah jenis sport dengan komposisi hampir 60 persen. ”Yang paling banyak peminatnya adalah jenis sport yaitu master piece 200 cc, ”terangnya.
Selain karena memiliki tampilan yang sangat gagah, Master Piece merupakan motor yang sudah teruji kualitas mesinnya. Kendaraan ini dipasarkan dengan harga yang sangat terjangkau sekitar Rp 15 jutaan atau rata-rata lebih murah separuhnya dari jenis motor sejenis. Selain master piece juga ada Sporty R yang dipasarkan dengan harga sekitar Rp 8 jutaan, Arrow dengan harga Rp 10,5 jutaan serta type lainnya.
Untuk pembelian Rika menjelaskan, bisa dilakukan secara kredit dengan DP yang sangat terjangkau mulai Rp 1,5 jutaan. Selain itu, konsumen juga akan mendapatkan diskon uang muka mulai dari Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu, tergantung dari jenis sepeda motor yang dibeli. Ditambahkan Rika, Happy motor bukan produk Cina melainkan produk indonesia dengan lesinsi korea. Komposisinya 20 persen korea, 80 persennya indonesia. ”Pabriknya ada di malang,” tegasnya. RP

BANNER

RIDE Magazines